Content

Daftar Istilah dalam Fotografi

Selasa, 19 Juni 2012
Langsung aja nih ya, bagi-bagi pengetahuan soal fotografi. Ada banyak istilah yang layak kita ketahui dalam dunia fotografi, Hasil copas sih...
APS : Advanced Photo System
DIL : Drop in Loading
CID : Cartridge Identification number
FID : Film strip Identification number
USC : Uniform Sigma Crystal/kristal sigma seragam
Kristal Sigma : Butir-butir perak halida
AFS : Auto Focus Silent Wave Motor
AFD : Auto Focus Distance Information
DIR : Development Inhibitor Releaser
SPD : Silicon Photo Diode
LCD : Liquid Crystal Display
LED : Light Emitting Diode, lampu
ISO/ASA : Derajat sensitivitas film
ISO : International Standart Organization
ASA : American Standart Association
DIN : Deutsche Industry Norm
NiMH : Nikel Metal Hydride
NiCd : Nikel Cadmium
DRAM : Data Random Acces Memory
RISC : Reduce Intruction Set Computer
CDD : Charge Couple Device (pada kamera digital)
PL : Circular Polarizing
USM : Ultrasonic motor

ESP : Elektro-Selective Pattern (Sistem pengkuran cahaya otomatik, di saat kondisi kesenjangan kecerahannya sangat besar

SLR : single Lens Reflek, kamera lensa tunggal yang menggunakan cermin dan prisma

TLR : Twin lens Refleks, kamera yang menggunakan dua lensa , satu untuk melihat, lainnya untuk meneruskan cahaya ke film
Lens Mount : Dudukan lensa

MF : Manual Fokus
AF : Auto Fokus
Fps : Frame per second:, satuan kecepatan pengambilan gambar dalam gambar perdetik (/s)


DOF : Depth of Field ; ruang tajam, merupakan jarak, dimana gambar masih terlihat tajam/focus, beragntung pada : difragma, panjang lensa dan jarak objek

GN : Guide number; kekuatan cahaya blitz merupakan perkalian antara jarak (dalam meter atau feet) dan diafragma

AR Range : Tingkat terang cahaya dimana system aotufocus masih dapat bekerja, dalam satuan EV

EV : Exposure Value; kekuatan cahaya. Sample, EV=0 kekuatan cahaya pada difragma f/1,0 kecepatan 1 detik

Exposure Mode : Modus pencahayaan, pada umumnya ada 4 tipe: manual, Aperture priority, Shutter priority, dan Programed (auto)

Aperture : Diafragma

Lens Hood : Tudung lensa

Aperture Priority : Prioritas pengaturan pada diafragma, kecepatan rana otomatis

Shutter : Rana

Shutter Priority : Prioritas pengaturan pada kecepatan rana, diafragma otomatis

Exposure Compensation : Kompensasi pencahayaan, membuat alternatif pencahayaan dari normal menjadi lebih atau kurang

Flash Exposure Compensation : Kompensasi pencahayaan blitzt

Metering : Pola pengaturan cahaya, biasanya terbagi dalam 3 kategori, centerweighted, evaluative/matrix, dan spot

Center Weighted Metering : Pengukuran pencahayaan pada 60% daerah tengah gambar

Evaluative/Matrix : Pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan presentase tertentu

Spot : Pengukuran pencahayaan hanya pada titik tertentu

View Finder : Jendela bidik / Intip objek

Built in Dioptri: Dilengkapi dengan pengatur dioptri (lensa + atau – bagi mereka yang berkacamata)

Eye piece Blind : Tirai penutup jendela bidik

Interchangeable Focusing Screen : Fasilitas untuk dapat mengganti focusing screen

Focusing Screen : Layar focus

Bracheting : Pengambilan gambar yang sama menggunakan pengukuran pencahayaan yang berbeda

Flash Sync : Sinkron kilat, kecepatan maksimum agar body dan flash masih bekerja harmonis

TTL : Through The Lens, Sistem pengukuran pencahayaan melalui lensa

Remote Flash : Melepaskan lampu kilat dari badan kameranya dan meletakkannya di suatu tempat untuk mendapatkan efek foto yang diinginkan

Bounce : Cahaya lampu kilat yang di pantulkan ke langit-langit atau bidang lain sehingga cahaya menerangi objek secara merata

Slave unit : (Lampu kilat + mata listrik/elctric eye); adalah alat bantu yang sanggup menyalakan lampu kilat bila mata itu menerima sinar dari lampu kilat lain

Wireless TTL : Sistem pengukuran TTL tanpa melalui kabel

Multiple Exposure : Fasilitas pemotretan berulang pada fram eyang sama

Pupup Flash : Blitz kecil, terbuat menyatu dengan body

Stop : Satuan pencahayaan, 1 stop sama dengan 1 EV

Red Eye Reduction : fasilitas untuk mengurangi efek mata merah yang biasa terjadi pada pemotretan menggunakan blitz pada malam hari

PC Terminal : Terminal untuk blitz di luar hot shoe

Hot Shoe :
Kaki Blitz

Mirror Lock up : Pengunci cermin, agar getaran dapat dikurangi pada saat rana bergerak

Shiftable Program : Pada mode program, exposure setting dapat diubah secara otomatis dalam EV yang sama, misalnya dari 1/125 menjadi 1/250 detik, f 5.6 menjadi f 11.

Second Curtain Sync : Fasilitas untuk menyalakan blitz sesaat sebelum rana menutup

Shutter Release : Pelepas rana

Self Timer : Alat penangguh waktu pada kamera

Vertical Grip : Alat pelepas rana untuk pengambilan secra vertical tanpa harus memutar tangan

Data Imprint : Fasilitas pencetakan data tanggal pada film
Reloadable to last frame: fasilitas untuk mengembalikan film yang telah digulung di tengah ke posisi terakhir yang terpakai

Fill In Flash : Blitz pengisi, dalam kondisi tidak memerlukan blitz, blitz tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian yang gelap seperti bayangan

Intervalometer : Fasilitas pemotretan otomatis dalam jarak waktu yang tertentu

Multispot : Pengukuran pencahayaan dari beberapa titik

Back : Sisi belakang kamera, berfungsi pula sebagai penutup film

Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk pergantian lensa

Bulk Film : Film kapasitas 250 exposure

Wide Lens : lensa lebar, mempunyai jarak titik bakar yang pendek, lebih pendek dari 50,,, biasanya:
· 16-22mm (lensa lebar super)
· 24-35mm (lensa lebar medium
· 6-15mm (lensa mata ikan)

Push : Meningkatkan kepekaan film dalam pemotretan, misalkan dari ISO 100-200/lebih

Pull : kebalikan dari Push

Main Light : Cahaya pengisi/tambahan

Foto Wedding : Potraiture berpasangan (menciptakan rekaman gambar yang romantisme, baik dari posenya maupun dari suasananya
Foto wedding terbagi 2 yaitu:
· Neo Classic Potraiture, ialah bentuk visual foto berpasangan yang beraura romantis

· Classic wedding, ialah bentuk foto berpasangan yang harus menjadi kenangan

Blouwer : Kipas angin yang digunakan pada pemotretan model untuk menghasilkan efek angin

Reverse ring : digunakan untuk memasang lensa yang di balik, untuk membuat lensa makro alternatif agar cahaya yang masuk tidak bocor

Golden section : Potongan kencana; Hukum komposisi yang mengatakan bahwa keselarasan akan tercapai kalau suatu bidang adalah kesatuan dari 2 bidang yang saling berhubungan

Komposisi :
susunan garis, bidang, nada, kontras dan tekstur dalam suatu format tertentu

Siluet : Teknik pencahayaan untuk menampilkan bentuk objek tanpa menunjukkan detilnya

Framing : Pembingkaian objek untuk memberi kesan mendalam/ dimensi objek foto

Panning : Teknik pengambilan gambar dengan kesan gerak (berubahnya latar belakang menjadi garis-garis sementara objek utama terekam jelas

Sandwich : Teknik menggabungkan foto

Cross process :
Proses silang, biasanya di lakukan pada film positiv (E6) ke film negatif (C 41), sehingga menimbulkan warna- warna baru pada foto.

Sumber www.macclubindonesia.com
Via GlodoElektronik.com

0 komentar:

Posting Komentar

Thank's for your visit to my personal blog, Please Leave Your Message in The Message Box / Chat Below...

My Blog List

  • Test Modified - Month Coverage (Qty Base) This Month Stock Quantity This Month Stock Value Last 3Month Moving Average Selling Out Qty Last 3Month Moving Average Selling O...
    6 tahun yang lalu
  • Bundavue Accessories - Banner / Property jualan BUNDAVUE Accessories Setelah sekian lama vacum dalam usaha jualan accessories, kini *BUNDAVUE Accessories* mencoba kembali usahany...
    7 tahun yang lalu