Content

Info Hunting Foto Model, di Jakarta

Rabu, 27 Februari 2013 0 komentar
Buat anda yang membutuhkan informasi hunting foto model di Jakarta, berikut ini tentang jadwal hunting foto di Jakarta yang diselenggarakan oleh "Andry Rusdi Photography" dengan model yang sudah kami sediakan. Hunting ini bersifat santai dan pertama kali kita adakan dan dilakukan di berbagai tempat dan konsep yang berbeda. Hunting foto model di Jakarta ini bebas untuk siapa saja, apapun kamera anda, baik pemula yang masih belajar fotografi, maupun yang sudah mahir. 

Nama Model untuk Hunting Foto antara lain  :
  1. Chika Nilam A. (Jakarta)
  2. ................
 Jadwal Hunting Foto  :
  • Thema   : Old and Fashion
  • Hari        : Minggu, 17 Maret 2013
  • Pukul      : 08.00-14.300
  • Lokasi    : Kota Tua, Jakarta
RUNDOWN ACARA* :

08.00-08.30 : Registrasi Ulang
08.30-09.00 : Briefing & Pembagian Group
09.00-13.00 : == Pemotretan == 4 Jam
13.00-14.00 : Makan Siang
14.00-14.30 : Foto Keluarga & Acara Bebas

*Rundown Acara sewaktu-waktu dapat berubah, tergantung situasi dan kondisi

Karena slot foto indoor, maka sumber cahaya tersedia available light, window light, side light, maka sangat disarankan memakai flash external, baik di kamera teknik bounching light ataupun dengan teknik off camera/strobist.

Biaya Peserta :
  • Reguler           : Rp. 150.000,-
  • On The Spot   : Rp. 175.000,-
Biaya tersebut termasuk  :
  1. Fee Model
  2. Lokasi
  3. Make up dan Wardrobes
  4. Snack / Air Mineral dan
  5. Keperluan lainnya

TATA CARA PENDAFTARAN  :

Kirim SMS ke 081270190579 atau PIN BB : 22707415 

Ketik : NAMA THEMA_NAMA Lengkap_NO HP

Contoh : OLD AND FASHION ANDRY 0813111xxx

Biaya Pendaftaran mohon ditransfer ke : BCA No.Rek. 0660573372 a/n Andry Rusdi 
(Mohon konfirmasi setelah melakukan transfer) 

Harap membawa bukti transfer pada hari H. Yang dianggap peserta adalah yang telah melakukan pembayaran 

Contac Person : 

Andry Rusdi : 0812 7019 0579 PIN BB : 22707415
Email andry.rusdi@yahoo.com
Makinudien : 0878 7829 1603
Email : makinov@gmail.com

Catatan : 
Jika model tidak dapat hadir karena sebab yang tidak terduga, semisal sakit dan berhalangan, maka pelaksana akan mengganti dengan model yang setara. Foto-foto yang diupload sudah mendapat ijin dari model yang bersangkutan dan terimakasih serta apresiasi terhadap karya foto milik fotografernya.
Baca selengkapnya »

Hunting Belakang Rumah (100% rusty object)

Senin, 25 Februari 2013 0 komentar
Mengisi liburan yang gak kemana-mana. Hunting tak jauh dari rumah, di belakang rumah ada cukup banyak obyek yang cukup menarik untuk diekploitasi menjadi sebuah gambar yang menarik. Ada seonggok kayu bekas bangunan yang masih menancap banyak paku besar dan berkarat, ada tumpukan besi/kawat spiral bekas springbed entah punya siapa. Dan inilah hasil pem"Bokehan" permainan Depth of field dengan EOS 550D yang saya bawa. Tak begitu bagus/menarik memang, tapi ya... inilah karyaku.







Baca selengkapnya »

Perbedaan antara Canon EOS 650D, 600D dan 60D

Selasa, 12 Februari 2013 0 komentar
Ini dia jawaban dari pertanyaan saya atau mungkin anda juga tentang "Bedanya antara Canon EOS 650D, 600D dan 60D", yang selama ini saya cari-cari sejak munculnya tiga type EOS yang hampir mirip-mirip serinya. Saya ambil dari sebuah website orang lain. Saat tulisan ini dibuat, EOS 650D adalah kamera terbaru dari Canon yang mengisi kelas pemula tapi fiturnya sudah terlalu canggih untuk pemula. Sedangkan EOS 600D adalah kamera generasi sebelumnya (buatan 2011), yang saat ini penjualannya sedang laris manis karena dijual di kisaran 6 jutaan. Di lain pihak ada ‘super Rebel’ EOS 60D (buatan 2010), kamera kelas menengah yang harganya ‘cuma’ 7 jutaan tapi fiturnya sudah lengkap termasuk kemampuan memotret hingga 1/8000 detik. Ketiganya punya kesamaan yang mudah dikenali : layar LCD yang bisa dilipat dan diputar.

Canon EOS 650D (Rebel T4i)

Kamera yang belum lama diumumkan ini menjadi kamera DSLR Canon pertama yang :
  • memakai layar sentuh
  • memakai hybrid AF CMOS sensor (phase detect dan contrast detect)
  • memakai prosesor Digic 5
sehingga singkat kata EOS 650D menjadi kamera DSLR Canon pertama yang kemampuan auto fokusnya disempurnakan untuk live view dan video, khususnya menjaga obyek yang bergerak tetap difokus dengan tepat. Prosesor terbaru Digic generasi kelima membuat 650D ini bisa mencapai ISO 12.800 dan memotret hingga 5 foto per detik.

650D vs 600D

Dilihat dari fisik luarnya, keduanya bisa dibilang kembar identik. Peningkatan yang paling signifikan dari 600D ke 650D adalah pada jeroannya, misal dipakainya modul AF 9 titik yang semua titiknya berjenis cross type (pada 600D hanya satu yang cross type). Artinya, 650D memang mantap dalam urusan auto fokus, baik itu untuk memotret ataupun video. Belum lagi lensa STM (stepper motor) yang baru saja diperkenalkan akan lebih terasa kehebatannya bila dipasang di 650D, karena adanya sensor CMOS hybrid AF itu. Kombinasi 650D dan lensa STM membuat rekaman video untuk benda bergerak dapat tetap fokus, sementara suara motor fokusnya tidak ikut terekam dalam video.
Kenapa Canon melakukan ini semua di 650D? Jawabannya karena tekanan dari kamera mirrorless yang lebih user friendly, ukurannya mungil dan lebih mudah dipakai untuk video atau live-view. Kita tahu 600D adalah kamera pemula yang sudah sangat lengkap fiturnya, tapi belum mampu melakukan auto fokus kontinu saat merekam video. Jadi wajar kalau Canon menyempurnakan sisi video, termasuk memberi stereo mic di bagian atas.
Peningkatan lainnya yang dijumpai adalah kenaikan di ISO maksimum dan kecepatan burst, dimana di 600D hanya mampu mencapai ISO 6400 dan 3,7 fps. Tapi antara 650D dan 600D keduanya memakai sensor dengan resolusi piksel yang sama yaitu 18 MP.

650D vs 60D

Perbedaan kelas antara keduanya membuat komparasi ini kurang fair. Bagaimanapun 60D adalah kamera dua digit yang didesain untuk mereka yang lebih serius dalam fotografi. Maka itu 650D tidak mungkin mengalahkan 60D dalah hal :
  • prisma (60D memakai pentaprism yang lebih terang)
  • tombol dan roda dial belakang (dibutuhkan oleh fotografer yang sering mengganti setting dengan cepat)
  • layar LCD kecil tambahan di bagian atas
  • kecepatan shutter maksimal 1/8000 detik (650D maksimal 1/4000 detik)
  • ergonomi dan ukuran grip
Tapi dalam beberapa hal 650D mampu menyamai 60D seperti dalam hal modul AF (9 titik cross type), modul metering, burst 5 fps dan kemampuan mengendalikan flash eksternal secara wireless. Resolusi sensor keduanya pun sama yaitu 18 MP. Bahkan 650D mengungguli 60D dalam beberapa aspek seperti ISO maksimal, fitur HDR dan tentunya kemampuan auto fokus kontinu saat merekam video.

Kesimpulan

Saat ini 650D hampir akan tersedia di toko, harganya tentu masih tinggi (8 jutaan). Pilih 650D kalau anda mencari kamera DSLR pemula terbaik dari Canon, atau kalau anda memang senang merekam obyek yang dinamis baik foto maupun video, atau senang dengan layar sentuh ala ponsel cerdas.
Saat ini juga, harga 600D sudah stabil dan fitur fotografinya lengkap untuk pemula. Cocok bila dana anda terbatas, tidak butuh semua hal baru di 650D dan jarang memotret benda bergerak. Atau bahkan anda saat ini masih bisa membeli 550D bila tidak butuh layar lipat di 600D.
EOS 60D sudah diambang akhir era kejayaannya, karena sudah mendekati siklus regenerasi dua tahunan. Pilih 60D kalau anda lebih serius dalam fotografi, tapi tidak ingin membayar lebih mahal untuk membeli 7D. Tombol akses yang lengkap, roda dial di belakang dan kecepatannya yang tinggi bisa jadi gambaran untuk siapa kamera ini ditujukan. Harganya bahkan lebih murah dari harga perkenalan 650D.

Baca selengkapnya »

Hubungan Antara Aperture dan Depth Of Field (Ilustrasi)

Kamis, 07 Februari 2013 0 komentar
Banyak sekali pertanyaan dari pembaca mengenai konsep aperture, terutama sekali mengenai hubungan antara aperture, bukaan lensa dan ruang tajam (depth of field – DOF). Seperti sudah kita jelaskan di artikel mengenai aperture ini, setting aperture di kamera anda akan mempengaruhi sebesar apa lensa terbuka. Dan seberapa besar lensa terbuka mempengaruhi bidang tajam alias depth of field obyek yang tertangkap di kamera. Nah untuk membantu anda memahaminya dengan jelas, kita buatkan ilustrasi dibawah ini:

Aperture ruang tajam dof Sumber :
Baca selengkapnya »

Memahami Aperture & Depth of Field

0 komentar
Setiap kali berbicara tentang fotografi dan kamera, kata-kata aperture serta depth of field akan sering sekali keluar. Nah dalam artikel ini belfot akan mencoba membantu anda memahami aperture dan depth of field sehingga cukup jelas bagi pemula.


Memahami Aperture

Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.
Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.
apertureJadi dalam kenyataannya, setting aperture f/2.8 berarti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya (anda akan sering menemukan istilah fully open jika mendengar obrolan fotografer). Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya.

Memahami Depth of Field

Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
PICT0235_mdUntuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh foto dibawah.
PICT0236_mdKonsep Depth of Field ini akan banyak berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya.

Baca selengkapnya »
Thank's for your visit to my personal blog, Please Leave Your Message in The Message Box / Chat Below...

My Blog List

  • Test Modified - Month Coverage (Qty Base) This Month Stock Quantity This Month Stock Value Last 3Month Moving Average Selling Out Qty Last 3Month Moving Average Selling O...
    6 tahun yang lalu
  • Bundavue Accessories - Banner / Property jualan BUNDAVUE Accessories Setelah sekian lama vacum dalam usaha jualan accessories, kini *BUNDAVUE Accessories* mencoba kembali usahany...
    7 tahun yang lalu