Content

Puteri Indonesia dalam Kemilau Nusantara 8 di Bogor

Rabu, 29 Februari 2012 0 komentar
Team dari Mustika Ratu (Sponsor)menunggu kedatangan Puteri Indonesia di Lobby Pendopo. Tanpak Mr.Dandy sedang contac... "Hallo, udah sampe di mana Put..." Ya udah, buruan yah...!

Maria Selena Keluar dari ruang setelah bertemu dengan Panitia Acara Kemilau Nusantara 8

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (kiri) bersama Puteri Indonesia 2011, pada sesi wawancara dengan salah satu Media Elektronik Lokal

Puteri Indonesia, Gubernur Jabar dan rombongan berjalan menuju Panggung tempat acara dilaksanakan.


Melambaikan tangan kepada pengunjung acara (Foto edited selection colour)


Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (tengah) berfoto bersama Puteri Indonesia 2011, Maria Selena ditengah Kontestan dari Kalimantan, saya jepret menggunakan Camera Canon G10. Foto ini yang terpilih oleh salah satu media cetak, untuk keperluan ekspose "Mustika Ratu Dukung Kemilau Nusantara 8 di Bogor"

Gubernur Jabar menaiki panggung kerhormatan

Begitu juga, menyusul setelahnya. Puteri Indonesia 

See You "On Stage" (After show)

Gubernur Jabar turun dari panggung

Puteri Indonesia turun dari panggung

Tak lama setelah turun dari panggung, Puteri Indonesia dikerumuni para Wartawan, Fotografer Profesional sampe Amatiran. Saya termasuk yang amatiran nih...


Tampak (dalam lingkaran merah) Team dari Mustika Ratu kebingungan, hahahaha.... sementara saya naik ke atas panggung untuk mengambil gambar moment ini, demi mendapatkan gambar yang terbaik.

To be Continue....
Baca selengkapnya »

Daughter in selective colour

0 komentar



Tak ada yang bisa mengalahkan keindahan mata anak-anak



Bagus gak photo editan ini? Pingin coba edit photo seperti di atas? (khusus yang belum tau lho ya...) Coba Trik Membuat efek selective color dengan Photoshop CS4-up dengan belajar tutorialnya di sini
Baca selengkapnya »

5 Settingan Yang Harus Diperiksa Sebelum Mulai Memotret

Selasa, 28 Februari 2012 0 komentar
Pernah tidak mengalami kejadian seperti ini?
  • Anda pulang dari acara memotret dan baru menyadari bahwa tadi di sepanjang pemotretan anda menggunakan ISO 1200, padahal acaranya dilaksanakan di siang bolong saat ISO 100 saja cukup
  • Anda baru menyadari bahwa anda menggunakan settingan white balance untuk mendung, padahal dari awal acaranya dilakukan diruangan dengan penerangan lampu neon
Kesalahan mendasar seperti ini membuat kita harus bersusah payah melakukan koreksi pada foto, kalau satu dua sih tidak masalah, kalau ratusan foto?. Okelah, mungkin dengan bantuan software kita bisa melakukan koreksi dengan relatif cepat, tapi bukankah lebih enak kalau kesalahan seperti ini bisa dihindari sejak awal.
Ada 5 hal mendasar yang harus selalu kita periksa sebelum jari kita memencet tombol shutter pertama kali. Silahkan:

1. Periksa Settingan White Balance Anda

Settingan White Balance
Gunakan settingan white balance yang sesuai dengan kondisi, atau kalau anda percaya dengan kamera, set white balance di posisi auto. Baca lebih jauh tentang white balance.

2. Hidupkan Highlight Warning Kamera

Highlight Warning
Tips ini ampuh untuk menghindari foto yang overexposure. Highlight warning adalah penanda yang muncul di layar LCD kamera saat ada bagian foto yang terbakar alias overexposed.

3. Periksa Setting ISO

Settingan ISO
Settingan ISO menentukan seberapa peka sensor kamera kita terhadap cahaya, makin tinggi angkanya semakin peka. Kalau tadi malam anda memotret pesta ulang tahun teman anda di restoran, pastinya ISO yang digunakan akan berbeda dengan setting ISO saat akan digunakan untuk memotret acara gerak jalan dikantor.
Baca lebih jauh mengenai ISO disini.

4. Periksa Setting Ukuran dan Format Foto

Ukuran foto
Memotret ribuan foto sekaligus, seperti misalnya saat anda hunting di kebun binatang, tentunya membutuhkan pengaturan ukuran foto yang berbeda dibandingkan memotret keluarga di studio misalnya, apalagi jika kartu memori yang anda miliki kapasitasnya berbeda.
Format foto, apakah harus memilih JPG atau RAW juga wajib dipertimbangkan sebelum sesi foto anda dimulai.

5. Periksa Settingan Mode Ekspposur Kamera

Setting mode eksposure
Dalam kamera SLR atau pocket, biasanya tersedia beberapa pilihan untuk mode eksposur yang anda pilih: Manual-Aperture Priority-Shutter Priority-Mode Program-dan beberapa preset bawaan kamera. Pastikan anda sudah mengetahui mode mana yang akan anda pilih.


Lakukan 5 persiapan diatas, maka acara hunting, sesi memotret maupun iseng-iseng memotret acara anda akan lebih lancar dan anda juga akan terlihat lebih profesional.

Sumber :
Baca selengkapnya »

Membuat Foto Bokeh yang Creamy

0 komentar
Salah satu perbedaan utama antara indera mata dan lensa kamera anda adalah bahwa mata memiliki depth of field (DOF) hampir tanpa batas sementara lensa terbatas, ini membawa konsekuensi bahwa bidang fokus lensa tidaklah seluas mata. Dan fotografer terdahulu telah memutuskan untuk justru memanfaatkan kelemahan ini menjadi senjata. Lahirlah apa yang kemudian disebut bokeh.
Bokeh aslinya adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti ‘menjadi kabur’, jadi foto bokeh adalah karakteristik foto yang menonjolkan sebuah oyek utama yang fokusnya sangat tajam sementara latar belakang (dan atau depan) yang sangat kabur, atau dalam bahasa Inggris selective focusing. Dalam contoh foto cantik diatas (by @makinov09), obyek utama muka model amatlah tajam, namun latarbelakang pintu menjadi tampak amat kabur (blur). Nah, sifat kabur inilah yang disebut bokeh. Bagaimana caranya supaya kita bisa menghasilkan foto bokeh yang seperti ini. Berikut yang bisa anda lakukan:

  1. Pilih mode manual atau Aperture Priority
  2. Pilih setting aperture sebesar mungkin.
  3. Lihat tulisan f/x di lensa anda, semakin kecil x, semakin besar aperture dan semakin sempit bidang fokusnya
  4. Pikirkan tentang faktor jarak, yakni jarak didepan dan dibelakang bidang obyek.
  5. screenshot-001.jpg Misalnya anda berdiri 1 meter didepan teman (jarak depan = 1 meter) dan anda menjatuhkan titik fokus lensa pada mukanya. Teman anda berdiri sekitar 10 meter dari background terdekat (jarak belakang = 10 meter), maka background ini akan terlihat sangat kabur. Intinya, semakin kecil jarak depan (jarak antara lensa dan obyek) dan semakin besar jarak belakang (jarak antara obyek dan background) semakin kabur backgorund anda.
  6. Banyak berlatih dan usahakan anda membeli lensa dengan kemampuan aperture sebesar mungkin.
  7. Tip: Jika anda memang menyukai bokeh, lensa non-zoom dengan aperture super besar adalah cara tercepat mendapat bokeh (misal: 85mm f/1.8 & 50mm f/1.8, dua lensa ini adalah lensa super cepat dan super murah juga penghasil bokeh yang luar biasa)
    Sumber :
Baca selengkapnya »

Black and White

0 komentar
Baca selengkapnya »

Accessories Gelang Kristal Hongkong

0 komentar

In Progress, Koleksi Gelang Kristal dari Hongkong yang rencananya akan di supplay dari seorang teman.
Baca selengkapnya »

My Banner Bussines

Senin, 27 Februari 2012 0 komentar
Ini Banner Jualan Accessories yang dikelola oleh Ibunya anak-anak di rumah
Baca selengkapnya »

Sekilas Info Tentang Canon EOS 550D

0 komentar
CANON - EOS-550D
Superb Imaging Performance
  • 18 megapixels APS-C sized CMOS sensor for high resolution images of superb quality and details
  • DIGIC 4 Imaging Processor’s 14-bit A/D conversion gives rapid processing speeds while maintaining fine detail and accurate colour reproduction
  • Auto Lighting Optimizer function with 4 settings (Standard, low, strong and disable) - Analyzes the brightness of the photographic subject, and automatically corrects the dark parts to make them brighter.

  • Lens Peripheral Illumination Correction setting to automatically even the brightness across the image
  • Full HD Video capture at 1920 x 1080 resolution with flexible frame rates (30p, 25p &24p) for up to 4GB per clip with HDMI output (CEC compliant) for HD viewing of stills and video
  • External microphone terminal provided for recording sound via an external microphone
  • SD quality (640 x 480) movie recording equivalent of about 7x magnification of regular movie shooting
Quick response for stress-free shooting
  • 3.7fps continuous shooting speed, up to a maximum burst of 34 shots.
  • Fast 0.1sec. startup time (CIPA specification standard)
  • Shooting from the LCD monitor allows easy verification of focus, composition and exposure.
  • Silent shooting mode for quiet environments
  • Enhanced live view focusing methods, including Quick mode, Live mode and Face detection mode.
EOS Integrated Cleaning System
  • Comprehensive measures to minimize the effects of dust particles on images
  • Includes Self Cleaning Sensor Unit and Dust Delete Function
Ease of Operability
  • Wide, 3.0-inch (3:2) Clear View LCD (1, 040,000 dots) with multiple coatings for improved viewing and smudge-resistant protection.
  • HDMI-CEC (High Definition Multimedia Interface – Consumer Electronics Control) compatible output for displaying full high-resolution images on a High Definition TV
Fast & Sharp Focus
  • Precision 9-point auto-focus (AF) system provides high degree of focusing accuracy
  • Flexible setting of ISO speed to adjust camera’s sensitivity to light for best exposure (ISO 100 – 36400, ISO expandable to 12800)
  • Advanced metering system: 63 zone dual-layer metering sensor
  • +/- 5 steps exposure compensation
  • 4 metering modes: Evaluative, Partial, Centre-weighted average and Spot.
  • 8 White Balance settings to fine-tune white balance as desired:
    - Auto, Daylight, Shade, Cloudy, Tungsten light, Fluorescent light, Flash, Custom.
Shooting Modes
  • Mode dial for easy access to a wide range of shooting modes for different shooting conditions:
    1) Full Auto
    2) Creative Auto
    3) Program AE
    4) Shutter-priority AE (Tv)
    5) Aperture-priority AE (Av)
    6) Manual
    7) A-DEP
    8) Flash off
    9) Portrait
    10) Landscape
    11) Close-up
    12) Sports
    13) Night Portrait
    14) Movie
Picture Style
  • Just like selecting the film type on a conventional camera, users can get the optimum image by selecting the correct setting.
  • 6 image composition modes available with sharpness, contrasts, colour tone, saturation can be adjustable:
    1) Standard - vivid and sharp images (general shooting)
    2) Portrait - beautiful skin tones and clear image quality
    3) Landscape - vivid blues and greens, enhanced sharpness.
    4) Neutral - natural colour reproduction, low sharpness and moderate expression.
    5) Faithful - extremely accurate colour reproduction in daylight.
    6) Monochrome - black and white or sepia images
    7) Picture Style Editor lets you create your own Picture Style files for use with the EOS 550D

Canon EOS 550D yang dengan nama lain Rebel T2i / Kiss X4 Digital 
In-depth review 

Contruksi Body EOS 550D 

 
Body EOS 550D

Tampilan Display dan keterangannya pada Cannon EOS 550D

Sumber : dprevew dan glodogshop
Baca selengkapnya »

Gallery Photo Editan

0 komentar
...Maaf belum ada postingan untuk Gallery Photo Editan. Coming Soon... Ya Son....!!!
Baca selengkapnya »

Si Bocah Latihan YOGA

1 komentar
Ini photo Anak saya lagi latihan "Yoga..."
Baca selengkapnya »

Canon EOS 550D in Bag Lowepro Adventure 140

0 komentar
Sedikit informasi tentang Tas Camera yang cukup pas buat camera DSLR anda. Saya pakai LOWEPRO ADVENTURE 140 untuk Camera DSLR Canon EOS 550D di antara type yang lain LOWEPRO ADVENTURE #120 #140 #170
Baca selengkapnya »

Fokal lensa yang cocok untuk jalan-jalan

0 komentar
Siapa orang yang tidak suka jalan-jalan? Apalagi kalau seorang fotografer pasti suka kalau diajak travelling tentunya sambil memotret. Nah bicara soal memotret, mungkin kita masih penasaran sama jenis lensa yang cocok buat diajak jalan-jalan. Memotret saat travelling itu banyak macamnya, bisa memotret landscape, bangunan, human interest bahkan telefoto. Untuk itu lensa yang cocok tentunya adalah lensa zoom yang bisa mengakomodir kebutuhan fotografi wideangle hingga telefoto jarak menengah. Lensa dengan rentang fokal semacam ini biasa disebut 'walk around lens' atau lensa untuk jalan-jalan.
Banyak pilihan fokal lensa untuk wideangle, namun fokal lensa yang cukup berguna adalah 28mm untuk posisi wide. Kini semakin banyak kamera yang memberi fokal lebih wide dari 28mm, misalnya 24mm. Perubahan 'sedikit' dari 28mm ke 24mm membawa perbedaan besar dalam sudut pandang gambar dan perspektif yang dihasilkan, sehingga lensa 24mm lebih berguna saat kita tidak punya banyak ruang untuk memotret. Untuk kamera DSLR dengan sensor APS-C, karena ada faktor koreksi yaitu crop-factor, maka lensa yang setara dengan fokal 28mm adalah lensa 18mm.

canon sx40
Travel photography cenderung mengutamakan kepraktisan sehingga adakalanya kita hanya ingin membawa satu lensa saja untuk segala kebutuhan. Untuk itu lensa zoom dengan fokal yang dimulai dari wideangle (28mm atau bahkan 24mm) dan berakhir di nilai tele tertentu (misalnya 100mm, 200mm dsb) dianggap sebagai lensa yang ideal, terlepas dari desain aperturenya yang variabel (bukan konstan). Saat ini mulai banyak kamera saku yang bisa menjangkau rentang fokal 24-120mm, atau bahkan kamera superzoom punya lensa yang mengesankan dengan fokal 24-840mm (35x zoom) yang pastinya serba bisa untuk memotret yang dekat sampai sangat jauh sekalipun.

lensa 15-85

Pada kamera DSLR, tidak ada lensa yang bisa mengakomodir rentang fokal yang sangat panjang seperti pada kamera superzoom. Hal ini karena desain lensa DSLR lebih spesifik sesuai kebutuhan misalnya wideangle (10-30mm), standard zoom (18-55mm) atau telefoto (70-300mm). Ada beberapa lensa superzoom untuk DSLR seperti 18-200mm atau 18-270mm. Fokal lensa seperti ini memang cocok untuk jalan-jalan, karena akan setara dengan 28-300mm pada kamera film. Namun bila anda ingin satu lensa yang bisa mengakomodir fokal dari 24mm, maka pilihan lensanya tidak banyak. Untuk Nikon DX rekomendasi saya adalah lensa AF-S 16-85mm f/3.5-5.6 VR DX yang punya kualitas optik yang sangat baik, dengan fokal setara 24-130mm pada kamera film (bila anda pemakai Nikon FX, ada juga lensa seperti AF-S 24-120mm f/4 VR yang tidak mengalami crop factor). Untuk Canon ada lensa EF-S 15-85mm f/3.5-5.6 IS USM yang sama baiknya, yang fokalnya akan setara dengan 24-135mm pada kamera film (bila anda pemakai Canon full frame, ada juga lensa seperti EF 24-105mm f/4 L IS yang tidak mengalami crop factor). Tapi bila anda tidak mengejar fokal wide 24mm, maka pilihan lensa kit murah meriah seperti 18-105mm atau 18-135mm juga cocok untuk dipakai jalan-jalan.

Sumber :
Baca selengkapnya »

Segitiga Eksposur : Shutter, Aperture dan ISO

0 komentar
Dalam fotografi yang menjadi penentu utama adalah eksposur, atau banyaknya cahaya yang terekam saat memotret. Cahaya di alam memiliki rentang intensitas yang beragam, dari yang sangat redup seperti bintang di langit sampai yang sangat terang seperti sinar matahari. Fotografi memerlukan pengaturan eksposur yang tepat sehingga cahaya yang masuk ke kamera bisa diatur sesuai intensitas cahaya yang ada. Kendali untuk eksposur ada tiga, yaitu shutter speed (kecepatan rana), aperture (bukaan diafragma) dan ISO (sensitivitas sensor atau film). Ketiga komponen ini bertanggung jawab terhadap terang gelap foto yang akan dihasilkan, bila foto cenderung gelap disebut juga under eksposur, sebaliknya foto terlalu terang dinamakan over eksposur.
Untuk mengatur ketiga komponen eksposur, biasanya sudah dilakukan otomatis oleh kamera (bila memakai mode AUTO). Dalam hal ini kamera akan berupaya mencari nilai yang paling tepat sehingga foto yang dihasilkan punya eksposur tepat (tidak terlalu terang atau terlalu gelap). Proses ini dimulai dengan metering (pengukuran cahaya) lalu kamera akan melakukan kalkulasi yang rumit dan memutuskan berapa shutter, aperture dan ISO yang akan dipakai. Kita bisa juga melakukan pengaturan manual bila kamera punya mode manual seperti Aperture Priority, Shutter Priority dan Manual Mode. Hampir semua kamera digital membolehkan kita untuk mengatur secara manual nilai ISO yang diinginkan.

Shutter 

Komponen shutter speed (kecepatan rana) mengatur durasi atau lamanya eksposur. Untuk mengatur durasi ini, ada komponen dalam kamera yang bernama shutter, yang bertugas membuka dan menutup. Waktu yang dibutuhkan shutter untuk membuka sampai menutup disebut dengan kecepatan rana, dinyatakan dalam detik. Kecepatan rana di kamera umumnya berkisar antara 1/4000 detik (sangat cepat) hingga beberapa detik (sangat lambat).
 
Hal-hal yang perlu diingat berkaitan dengan shutter speed adalah : 
  • semakin cepat shutter maka cahaya yang direkam akan lebih singkat, sehingga foto akan semakin gelap
  • semakin lambat shutter maka cahaya akan direkam lebih lama, sehingga foto akan semakin terang
  • shutter cepat bisa dipakai untuk membekukan gerakan atau memotret benda yang bergerak cepat
  • shutter lambat bisa dipakai untuk membuat kesan gerakan, namun bila kecepatan yang dipilih terlalu lambat maka kamera perlu dipasang di tripod (untuk mencegah goyang yang menyebabkan foto menjadi blur)
 
Aperture

Pada setiap lensa ada sebuah komponen bernama aperture, berbentuk lubang yang bisa diatur diameternya, dari yang terbesar hingga terkecil. Bila bukaan diafragma besar maka lensa akan memasukkan lebih banyak cahaya, bila bukaan dibuat lebih kecil maka cahaya yang masuk akan dikurangi. Besar kecilnya bukaan dinyatakan dalam deret f number, dimana bukaan besar punya f number kecil (misal f/1.8 atau f/2.8) dan bukaan kecil punya f number besar (misal f/22 atau f/36).
 
aperture 
Hal-hal yang perlu diingat berkaitan dengan bukaan diafragma adalah : 
  • semakin besar bukaan maka cahaya yang masuk akan semakin banyak, sehingga foto akan semakin terang
  • semakin kecil bukaan maka cahaya yang masuk akan semakin sedikit, sehingga foto akan semakin gelap
  • bukaan besar akan membuat ruang tajam (depth of field) menjadi semakin sempit, sehingga obyek akan tajam sedang latar belakang akan blur (out of focus)
  • bukaan kecil akan membuat obyek dan latar belakang sama-sama tajam
 
ISO
 
Sebagai komponen ketiga bisa digunakan sensitivitas sensor atau ISO. Bila dulu jaman fotografi film, kita perlu memilih film dengan ASA tertentu, maka di era digital ini nilai ISO bisa dirubah sesuai kebutuhan. Tiap kamera punya sensor yang ISO-nya bisa dirubah dari paling rendah (ISO dasar) sampai paling tinggi. Semakin tinggi ISO maka sensor semakin sensitif atau peka dalam menangkap cahaya. Rentang ISO di kamera umumnya berkisar dari ISO terendah (ISO 100 atau ISO 200) hingga ISO sangat tinggi (ISO 3200 atau ISO 6400).
 
ISO 
 
Hal-hal yang perlu diingat berkaitan dengan ISO adalah : 
  • semakin tinggi ISO maka sensor semakin peka terhadap cahaya, sehingga foto akan semakin terang
  • semakin rendah ISO maka sensor semakin tidak peka terhadap cahaya, sehingga foto akan semakin gelap
  • ISO tinggi akan membawa dampak adanya noise berupa bintik-bintik pada foto, akibat sensor yang dipaksa untuk lebih sensitif
  • semakin tinggi ISO maka noise akan semakin banyak, batas yang masih bisa diterima antara kualitas dan noise untuk kamera DSLR adalah ISO 1600
  • ISO bisa dinaikkan bila kondisi pemotretan cenderung kurang cahaya, sementara kita ingin memilih nilai shutter yang tidak terlalu lambat
 
Dengan memahami keterkaitan antara shutter, diafragma (aperture) dan ISO maka kita bisa menghasilkan foto dengan eksposur yang tepat dalam mode manual. Selain itu kita pun perlu mengenali peralatan yang dimiliki, seperti berapa shutter speed maksimum, berapa bukaan lensa maksimum dan berapa ISO maksimum kamera kita. 
Baca selengkapnya »

Mirror

0 komentar
Foto diri sendiri pada kaca mirror spion motor...
Baca selengkapnya »
Thank's for your visit to my personal blog, Please Leave Your Message in The Message Box / Chat Below...

My Blog List

  • Test Modified - Month Coverage (Qty Base) This Month Stock Quantity This Month Stock Value Last 3Month Moving Average Selling Out Qty Last 3Month Moving Average Selling O...
    6 tahun yang lalu
  • Bundavue Accessories - Banner / Property jualan BUNDAVUE Accessories Setelah sekian lama vacum dalam usaha jualan accessories, kini *BUNDAVUE Accessories* mencoba kembali usahany...
    7 tahun yang lalu