Content

Meeting Business Review Q-4 Mustika Ratu Tbk.

Rabu, 17 Oktober 2012 0 komentar
Satu kebanggaan tersendiri menjadi karyawan sebuah Perusahaan multinasional yang memproduksi kosmetik yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Apalagi kalau bukan Mustika Ratu Tbk. Didaulat untuk mendokumentasikan moment "Meeting Business Review Q-4" yang dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 12 Oktober 2012 bertempat di Hotel Ibis (Slipi) Jakarta. Menggunakan DSLR EOS 550D, dan dengan sedikit proses editing, berikut adalah sebagian hasil jepretan pada kesempatan itu.

Front Banner, ambil gambar sesaat sebelum acara dibuka/dimulai.



Automatic Depth-Of-Field This mode, common on Canon SLRs, automatically controls the depth of field to ensure that the subjects covered by all of the focusing points, from those close to the camera to those far away from the camera remain sharply defined (are within the depth of field) 

Opening #1 by GM Sales and Distribution

Opening #2 by GM Marketing

Bapak Soetjipto, bertindak sebagai "Operator Presentation"

The directors are seriously. Para direksi, searah jarum Jam Ibu Putri Kuswisnuwardani (Presdir of PT Mustika Ratu TBk),
Mr. Yogesh Dixit (Managing Director of PT Mustika Ratu TBk) Bpk Arman Tjitrosoebono (Director of PT Mustika Ratu Tbk

Bapak Amir Husein, General Manager Sales and Distribution 

Ibu Dwi Putri Yanti (GM Marketing)

It's time for coffee break 

Together at coffee break moment. 

Bapak Adi Santoso (Branch Manager Cab. Semarang)

Ibu Sestri, Maaf Bu saya suka curi-curi gambar. hehehe

Name Table, Branch Manager DKI. Beliau berhalangan hadir di awal acara karena istri beliau yang sedang mengalami sakit.
Dan dengan penuh rasa tanggung jawab "Tetap Semangat" hadir pada jam berikutnya untuk mempresentasikan  
"Plan Sales General Trade" DKI 

Dan ini adalah sebagian Team Sales (Supervisor) General Trade DKI

Gambar Atas dan Bawah, Mr. Gems Saino (Pesan dikirimi foto yang sendirian)
dan inilah penampakannya. Semoga berkenan.
Baca selengkapnya »

War Maniac (CornetShot)

Senin, 08 Oktober 2012 0 komentar
 In peace sons bury their father, in war fathers bury their sons

Apakah anda pernah mendengar kata CornetShot ?? jika iya mungkin anda pasti membayangkan sebuah senjata yang bisa membengkok. Tapi Persepsi ini salah, CornerShot bukanlah sebuah senjata. Itu hanyalah aksesoris senjata. Kali ini kita akan membahas lebih lanjut  tentang CornerShot. Ternyata bukan hanya camera saja yang memiliki LCD monitor untuk membidik sebuah object / sasaran. Dalam system persenjataan militer juga ada tuh LCDnya meskipun itu hanya sebuah aksesoris senjata. Aksesoris senjata ini dikembangkan oleh Lt. Col. Amos Golan, dari Israeli Defense Forces yang disponsori oleh Amerika.

Aksesoris senjata ini dikembangkan pada Tahun 2000. Yang ditujukan penggunaanya untuk tim SWAT dan tim-tim elit lainya yang sedang dalam situasi  yang melibatkan penyandraan dan teroris. Konsep atau tujuan dibuatnya aksesoris ini adalah agar para penggunanya dapat melihat dan menyerang target tanpa membahayakan si operator dari serangan balik. Cara kerjanya adalah  sebagai berikut : ujung larasnya dapat dibengkokkan ke kiri dan ke kanan. Pada ujungnya dilengkapi dengan kamera, sehingga bila digunakan pada sudut tembok, rumah dll, penembak mampu melihat sasaran melalui sebuah layar LCD kecil yang terletak di sampingnya

Sebenarnya konsep dari aksesoris ini ditemukan pertama kali oleh Nazi Jerman pada PD II yaitu senjata Jenis StG-44's Krummlauf dengan laras yang bengkok dan kaca yang terpasang pada senapan. Menurut si pembuat, alat ini sangat akurat dan efektif untuk digunakan pada jarak 100 meter dengan caliber peluru 9mm, 40, dan 45 dan efektif pula pada jarak 200 meter dengan peluru caliber 5,7 mm.

Alat ini dibuat dalam beberapa variasi, seperti untuk senjata jenis Beretta 92F,Glock,Sig Sauser, dan CZ selain itu alat ini juga dapat memuat kamera, video/audio transmition kits, laser dan senter taktis dll. Dan juga Alat ini dapat memuat Pelonta Geranat berkaliber 40mm, selain itu versi lanjutnya dapat memuat US M-16 dan sebuah  European joint assault weapon.

Pada Tahun 2004, talah dikembangkan tipe CornerShot yang baru yaitu CSP ( CornerShot Panzerfaust ) yaitu CornerShot yang digunakan untuk menembakan sebuah  Panzerfaust Anti-Tank Rocket, dan juga alat ini dapat benkok hingga 90 derajat ( versi lama hanya 60 derajat ).

Sumber :

Baca selengkapnya »

Canon EOS 650D 18MP DSLR

Selasa, 02 Oktober 2012 0 komentar
Sekitar bulan June Canon mengumumkan kamera DSLR terbarunya yaitu Canon EOS 650D (Rebel T4i). Canon EOS 650D adalah kamera dengan sensor 18-megapixel yang akan menggantikan EOS 600D generasi sebelumnya. Perubahan yang sangat mencolok yagn diusung oleh Canon EOS 650D ini adalah prosesor baru dan display-nya yang sudah menggunakan teknologi touchscreen. Canon EOS 650D menawarkan 18-megapixel APS-C CMOS sensor, dengan prosesor DIGIC 5 yang mengagumkan. Dengan prosesor ini EOS 650D mampu melakukan pengambilan foto dengan kecepatan 3-7 shot/detik.
Selain itu kamera ini juga bisa melakukan continuous autofocus selama mode video shooting dengan menggunakan resolusi 1080p. Kemampuan dari perekaman audio-nya juga diperbaiki dengan ditambahkannya mic stereo (pada versi sebelumnya masih menggunakan mic mono).
Canon EOS 650D front
Canon EOS 650D-flash
Canon EOS 650D up
Canon EOS 650D side
Kemampuan ISO yang dimiliki kamera ini adalah ISO 100-12800, dan dapat di-extend hingga 25600. Untuk memudahkan aksesibilitas kamera ini dilengkapi dengan display yang menggunakan teknologi 3in flip-out kapasitif touchscreen. Display yang ditawarkan mampu memberikan ketajaman maksimal dengan resolusi 1080k-dot.
Canon EOS 650D-flip
Canon EOS 650D touch
Canon EOS 650D akan mulai dipasarkan mulai 15 Juli 2012 dan harganya kurang lebih berkisar 12 juta rupiah (+lensa kita 18-55mm IS) atau 10.500.000 untuk body only.
Baca selengkapnya »

Tumpeng Seremonial MRBI DKI

Jumat, 28 September 2012 0 komentar
Klik gambar untuk penampakan Gambar lebih detail / besar
 
Ibu Dwi Putri Yanthi dibantu oleh Sdri Yunda Arifianti (Adm MT) 
sedang memotong tumpeng

Bapak Wisnu Wardana (GM HRD) menyerahkan potongan tumpeng (seremonial) 
kepada Branch Manager DKI (Bapak Sanny Andrian)

Searah jarum jam, Ibu Dwi Putri Yanthi, Bapak Moh. Irwan (NKAM), 
Bapak Sanny Andrian (BM DKI) dan Bapak Wisnu Wardana (GM HRD) 
pada seremonial serah terima potongan tumpeng.

Yang lainya, rekan / teman-teman sales force (MT-GT) saat mendengarkan sambutan

Sdri Enny H yang akrab dipanggil dengan Enjel, (TL DKI) dan Sdr. Nurdin (Admin Key Acc/MT) 
sedang menikmati menu yang disajikan.

Ini Si "Bungsu" Syamsudin, Salesman DKI dan Annisa (Sales Girl AE/SPA) in action
Senang melihat mereka bahagia...

Yang paling besar di DKI, Bapak Mashuri AS DKI, dan Bapak Abd. Rahman, 
datangnya belakangan dan tinggal makan (untung masih ada sisa) hahaha...

Baca selengkapnya »

Fotografi Manipulasi Sebelum Era Digital

Jumat, 21 September 2012 0 komentar
Sebelum era digital ternyata praktek manipulasi foto sudah dilakukan. Fotografi era digital dengan software editing gambar telah membawa perubahan dalam dunia fotografi dengan meningkatnya kesadaran akan sejauh mana hasil foto dapat dimanipulasi. Sebelum era digital ternyata praktek manipulasi foto sudah dilakukan. Faking It: Manipulated Photography Before Photoshop at Metropolitan Museum of Art adalah pameran terbesar pertama fotografi manipulasi sebelum era digital.
Menampilkan sekitar 200 foto yang dibuat antara tahun 1840 hingga 1990 dengan berbagai tema seperti: seni, politik, berita, entertainment dan komersial. Foto-foto dalam pameran ini diubah dengan menggunakan berbagai teknik seperti multiple exposure, combination printing, photomontage, overpainting dan retouching pada negative film atau hasil cetak. Dalam setiap kasus, makna foto secara signifikan berubah dalam proses manipulasi.
Pameran ini dibuka mulai dari tanggal 11 Oktober 2012 dan akan berlangsung sampai 27 Januari 2013. Untuk informasi selengkapnya dapat dilihat di website resmi Metropolitan Museum of Art.
Photo Manipulation Before Digital Age
Fotografi era digital dengan software editing gambar telah membawa perubahan dalam dunia fotografi dengan meningkatnya kesadaran akan sejauh mana hasil foto dapat dimanipulasi. Sebelum era digital ternyata praktek manipulasi foto sudah dilakukan. Faking It: Manipulated Photography Before Photoshop at Metropolitan Museum of Art adalah pameran terbesar pertama fotografi manipulasi sebelum era digital. Menampilkan sekitar 200 foto yang dibuat antara tahun 1840 hingga 1990 dengan berbagai tema seperti: seni, politik, berita, entertainment dan komersial. Foto-foto dalam pameran ini diubah dengan menggunakan berbagai teknik seperti multiple exposure, combination printing, photomontage, overpainting dan retouching pada negative film atau hasil cetak. Dalam setiap kasus, makna foto secara signifikan berubah dalam proses manipulasi.
Pameran ini dibuka mulai dari tanggal 11 Oktober 2012 dan akan berlangsung sampai 27 Januari 2013. Untuk informasi selengkapnya dapat dilihat di website resmi Metropolitan Museum of Art.

1. Man on Rooftop with Eleven Men in Formation on His Shoulders, c1930
Photo Manipulation Before Digital Age

Unknown Artist, American School
Man on Rooftop with Eleven Men in Formation on His Shoulders
ca. 1930
Gelatin silver print
Collection of George Eastman House
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

2. Dream No. 1: “Electrical Appliances for the Home”, c1950
Photo Manipulation Before Digital Age

Grete Stern
Sueño No. 1: “Articulos eléctricos para el hogar” | Dream No. 1: “Electrical Appliances for the Home”
ca. 1950
Gelatin silver print
Twentieth-Century Photography Fund, 2012
Courtesy of Galería Jorge Mara – La Ruche, Buenos Aires

3. A Powerful Collision, 1910s
Photo Manipulation Before Digital Age

Unknown Artist, German School
A Powerful Collision
1910s Gelatin silver print The Metropolitan Museum of Art, Funds from various donors, 2010
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

4. Room with Eye, 1930
Photo Manipulation Before Digital Age

Maurice Tabard (French, Lyons 1897–1984 Nice)
Roger Parry (French, 1905–1977)
Room with Eye
1930
Gelatin silver print
The Elisha Whittelsey Collection, The Elisha Whittelsey Fund, 1962
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

5. Lenin and Stalin in Gorky, 1922 (1949)
Photo Manipulation Before Digital Age

Unknown Artist, Russian
Lenin and Stalin in Gorky, 1922
1949
Gelatin silver print with applied media
Ryna and David Alexander
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

6. Dirigible Docked on Empire State Building, New York, 1930
Photo Manipulation Before Digital Age

Unknown Artist, American
Dirigible Docked on Empire State Building, New York
1930
Gelatin silver print
Twentieth-Century Photography Fund, 2011
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

7. Hearst Over the People, 1939
Photo Manipulation Before Digital Age

Barbara Morgan (American, 1900–1992)
Hearst Over the People
1939
Collage of gelatin silver prints with applied media
The Nelson-Atkins Museum of Art, Kansas City, Missouri
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

8. Two-Headed Man, 1855
Photo Manipulation Before Digital Age

Unknown Artist, American
Two-Headed Man
ca. 1855
Daguerreotype
Nelson-Atkins Museum
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

9. Fading Away, 1858
Photo Manipulation Before Digital Age

Henry Peach Robinson (English, 1830–1901)
Fading Away
1858
Albumen silver print from glass negatives
The Royal Photographic Society at the National Media Museum
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

10. Colorado Springs, Colorado, c1913
Photo Manipulation Before Digital Age

William Henry Jackson (American, 1843–1942)
Colorado Springs, Colorado
ca. 1913
Collage of gelatin silver prints with applied media
Amon Carter Museum of American Art, Fort Worth, Texas
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

11. Cloud Study, 1856/7
Photo Manipulation Before Digital Age

Gustave Le Gray (French, 1820–1884)
Cloud Study
1856-1857
Albumen silver print from glass negatives
Maurice Sendak
The Estate of Maurice Sendak

 12. Aberdeen Portraits No. 1, 1857
Photo Manipulation Before Digital Age

George Washington Wilson (Scottish, 1823–1893)
Aberdeen Portraits No. 1
1857
Albumen print from glass negative
The Horace W. Goldsmith Foundation Fund, through Joyce and Robert Menschel, 2011
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

13. The Vision (Orpheus Scene), 1907
Photo Manipulation Before Digital Age

F. Holland Day (American, Norwood, Massachusetts 1864–1933 Norwood, Massachusetts)
The Vision (Orpheus Scene)
1907
Platinum print
National Media Museum
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

14. Henri de Toulouse-Lautrec as Artist and Model, 1892
Photo Manipulation Before Digital Age

Maurice Guibert (French, 1856–1913)
Henri de Toulouse-Lautrec (French, Albi 1864–1901 Saint-André-du-Bois)
Henri de Toulouse-Lautrec as Artist and Model
1892
Gelatin silver print
Philadelphia Museum of Art, Gift of Henry P. Mcllhenny, 1982-14-2
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

15. Man Juggling His Own Head, c1880
Photo Manipulation Before Digital Age

Saint Thomas D’Aquin
Man Juggling His Own Head
De Torbéchet, Allain & C.
ca. 1880
Albumen silver print.
Collection of Christophe Goeury
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

Sumber : Viva.co.id
Baca selengkapnya »
Thank's for your visit to my personal blog, Please Leave Your Message in The Message Box / Chat Below...

My Blog List

  • Test Modified - Month Coverage (Qty Base) This Month Stock Quantity This Month Stock Value Last 3Month Moving Average Selling Out Qty Last 3Month Moving Average Selling O...
    6 tahun yang lalu
  • Bundavue Accessories - Banner / Property jualan BUNDAVUE Accessories Setelah sekian lama vacum dalam usaha jualan accessories, kini *BUNDAVUE Accessories* mencoba kembali usahany...
    7 tahun yang lalu