Content

Tumpeng Seremonial MRBI DKI

Jumat, 28 September 2012 0 komentar
Klik gambar untuk penampakan Gambar lebih detail / besar
 
Ibu Dwi Putri Yanthi dibantu oleh Sdri Yunda Arifianti (Adm MT) 
sedang memotong tumpeng

Bapak Wisnu Wardana (GM HRD) menyerahkan potongan tumpeng (seremonial) 
kepada Branch Manager DKI (Bapak Sanny Andrian)

Searah jarum jam, Ibu Dwi Putri Yanthi, Bapak Moh. Irwan (NKAM), 
Bapak Sanny Andrian (BM DKI) dan Bapak Wisnu Wardana (GM HRD) 
pada seremonial serah terima potongan tumpeng.

Yang lainya, rekan / teman-teman sales force (MT-GT) saat mendengarkan sambutan

Sdri Enny H yang akrab dipanggil dengan Enjel, (TL DKI) dan Sdr. Nurdin (Admin Key Acc/MT) 
sedang menikmati menu yang disajikan.

Ini Si "Bungsu" Syamsudin, Salesman DKI dan Annisa (Sales Girl AE/SPA) in action
Senang melihat mereka bahagia...

Yang paling besar di DKI, Bapak Mashuri AS DKI, dan Bapak Abd. Rahman, 
datangnya belakangan dan tinggal makan (untung masih ada sisa) hahaha...

Baca selengkapnya »

Fotografi Manipulasi Sebelum Era Digital

Jumat, 21 September 2012 0 komentar
Sebelum era digital ternyata praktek manipulasi foto sudah dilakukan. Fotografi era digital dengan software editing gambar telah membawa perubahan dalam dunia fotografi dengan meningkatnya kesadaran akan sejauh mana hasil foto dapat dimanipulasi. Sebelum era digital ternyata praktek manipulasi foto sudah dilakukan. Faking It: Manipulated Photography Before Photoshop at Metropolitan Museum of Art adalah pameran terbesar pertama fotografi manipulasi sebelum era digital.
Menampilkan sekitar 200 foto yang dibuat antara tahun 1840 hingga 1990 dengan berbagai tema seperti: seni, politik, berita, entertainment dan komersial. Foto-foto dalam pameran ini diubah dengan menggunakan berbagai teknik seperti multiple exposure, combination printing, photomontage, overpainting dan retouching pada negative film atau hasil cetak. Dalam setiap kasus, makna foto secara signifikan berubah dalam proses manipulasi.
Pameran ini dibuka mulai dari tanggal 11 Oktober 2012 dan akan berlangsung sampai 27 Januari 2013. Untuk informasi selengkapnya dapat dilihat di website resmi Metropolitan Museum of Art.
Photo Manipulation Before Digital Age
Fotografi era digital dengan software editing gambar telah membawa perubahan dalam dunia fotografi dengan meningkatnya kesadaran akan sejauh mana hasil foto dapat dimanipulasi. Sebelum era digital ternyata praktek manipulasi foto sudah dilakukan. Faking It: Manipulated Photography Before Photoshop at Metropolitan Museum of Art adalah pameran terbesar pertama fotografi manipulasi sebelum era digital. Menampilkan sekitar 200 foto yang dibuat antara tahun 1840 hingga 1990 dengan berbagai tema seperti: seni, politik, berita, entertainment dan komersial. Foto-foto dalam pameran ini diubah dengan menggunakan berbagai teknik seperti multiple exposure, combination printing, photomontage, overpainting dan retouching pada negative film atau hasil cetak. Dalam setiap kasus, makna foto secara signifikan berubah dalam proses manipulasi.
Pameran ini dibuka mulai dari tanggal 11 Oktober 2012 dan akan berlangsung sampai 27 Januari 2013. Untuk informasi selengkapnya dapat dilihat di website resmi Metropolitan Museum of Art.

1. Man on Rooftop with Eleven Men in Formation on His Shoulders, c1930
Photo Manipulation Before Digital Age

Unknown Artist, American School
Man on Rooftop with Eleven Men in Formation on His Shoulders
ca. 1930
Gelatin silver print
Collection of George Eastman House
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

2. Dream No. 1: “Electrical Appliances for the Home”, c1950
Photo Manipulation Before Digital Age

Grete Stern
Sueño No. 1: “Articulos eléctricos para el hogar” | Dream No. 1: “Electrical Appliances for the Home”
ca. 1950
Gelatin silver print
Twentieth-Century Photography Fund, 2012
Courtesy of Galería Jorge Mara – La Ruche, Buenos Aires

3. A Powerful Collision, 1910s
Photo Manipulation Before Digital Age

Unknown Artist, German School
A Powerful Collision
1910s Gelatin silver print The Metropolitan Museum of Art, Funds from various donors, 2010
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

4. Room with Eye, 1930
Photo Manipulation Before Digital Age

Maurice Tabard (French, Lyons 1897–1984 Nice)
Roger Parry (French, 1905–1977)
Room with Eye
1930
Gelatin silver print
The Elisha Whittelsey Collection, The Elisha Whittelsey Fund, 1962
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

5. Lenin and Stalin in Gorky, 1922 (1949)
Photo Manipulation Before Digital Age

Unknown Artist, Russian
Lenin and Stalin in Gorky, 1922
1949
Gelatin silver print with applied media
Ryna and David Alexander
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

6. Dirigible Docked on Empire State Building, New York, 1930
Photo Manipulation Before Digital Age

Unknown Artist, American
Dirigible Docked on Empire State Building, New York
1930
Gelatin silver print
Twentieth-Century Photography Fund, 2011
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

7. Hearst Over the People, 1939
Photo Manipulation Before Digital Age

Barbara Morgan (American, 1900–1992)
Hearst Over the People
1939
Collage of gelatin silver prints with applied media
The Nelson-Atkins Museum of Art, Kansas City, Missouri
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

8. Two-Headed Man, 1855
Photo Manipulation Before Digital Age

Unknown Artist, American
Two-Headed Man
ca. 1855
Daguerreotype
Nelson-Atkins Museum
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

9. Fading Away, 1858
Photo Manipulation Before Digital Age

Henry Peach Robinson (English, 1830–1901)
Fading Away
1858
Albumen silver print from glass negatives
The Royal Photographic Society at the National Media Museum
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

10. Colorado Springs, Colorado, c1913
Photo Manipulation Before Digital Age

William Henry Jackson (American, 1843–1942)
Colorado Springs, Colorado
ca. 1913
Collage of gelatin silver prints with applied media
Amon Carter Museum of American Art, Fort Worth, Texas
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

11. Cloud Study, 1856/7
Photo Manipulation Before Digital Age

Gustave Le Gray (French, 1820–1884)
Cloud Study
1856-1857
Albumen silver print from glass negatives
Maurice Sendak
The Estate of Maurice Sendak

 12. Aberdeen Portraits No. 1, 1857
Photo Manipulation Before Digital Age

George Washington Wilson (Scottish, 1823–1893)
Aberdeen Portraits No. 1
1857
Albumen print from glass negative
The Horace W. Goldsmith Foundation Fund, through Joyce and Robert Menschel, 2011
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

13. The Vision (Orpheus Scene), 1907
Photo Manipulation Before Digital Age

F. Holland Day (American, Norwood, Massachusetts 1864–1933 Norwood, Massachusetts)
The Vision (Orpheus Scene)
1907
Platinum print
National Media Museum
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

14. Henri de Toulouse-Lautrec as Artist and Model, 1892
Photo Manipulation Before Digital Age

Maurice Guibert (French, 1856–1913)
Henri de Toulouse-Lautrec (French, Albi 1864–1901 Saint-André-du-Bois)
Henri de Toulouse-Lautrec as Artist and Model
1892
Gelatin silver print
Philadelphia Museum of Art, Gift of Henry P. Mcllhenny, 1982-14-2
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

15. Man Juggling His Own Head, c1880
Photo Manipulation Before Digital Age

Saint Thomas D’Aquin
Man Juggling His Own Head
De Torbéchet, Allain & C.
ca. 1880
Albumen silver print.
Collection of Christophe Goeury
Photo Courtesy: The Metropolitan Museum of Art

Sumber : Viva.co.id
Baca selengkapnya »

Remaja Palestina Belajar Parkour

Senin, 17 September 2012 0 komentar
Remaja Palestina usia antara 12-23 tahun di Gaza mempelajari parkour, aktivitas olahraga yang berkembang di Prancis. Gerakan-gerakan parkour berfokus pada mengatasi hambatan atau halangan. Mereka berlatih di lahan kuburan, dan di bekas-bekas permukiman Israel.

Parkour (Kadang-kadang disingkat PK) atau l'art du déplacement (Seni gerak) adalah aktivitas yang bertujuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan efisien dan secepat-cepatnya, menggunakan prinsip kemampuan badan manusia. Itu berarti untuk menolong seseorang melintasi rintangan, yang bisa berupa apa saja di sekitar lingkungan dari cabang-cabang pohon dan batu-batuan hingga pegangan tangan dan tembok beton yang bisa dilatih di desa dan di kota. atlet-atlet Parkour dikenal sebagai "Traceur" atau "Traceuse" untuk perempuan.

Sumber Foto :  www.reuters.com Via id.berita.yahoo.com












Foto oleh MOHAMMED SALEM/REUTERS www.reuters.com

Baca selengkapnya »
Thank's for your visit to my personal blog, Please Leave Your Message in The Message Box / Chat Below...

My Blog List

  • Test Modified - Month Coverage (Qty Base) This Month Stock Quantity This Month Stock Value Last 3Month Moving Average Selling Out Qty Last 3Month Moving Average Selling O...
    6 tahun yang lalu
  • Bundavue Accessories - Banner / Property jualan BUNDAVUE Accessories Setelah sekian lama vacum dalam usaha jualan accessories, kini *BUNDAVUE Accessories* mencoba kembali usahany...
    7 tahun yang lalu